Jumat, 18 November 2011

PLAIN TEXT FILE

0
Plain Text (Unformatted Text)
Teks adalah data dalam bentuk karakter. Teks dalam hal ini adalah kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange) dan ASCII extension seperti UNICODE murni. Tiaptiap
karakter direpresentasikan oleh 7 bit “binary digit” (desimal = 0127).
                     M = 1001101
                     N = 1001110

Contoh plain text adalah pada saat kita mengetik dengan menggunakan aplikasi notepad (.txt). Plain Text berjenis MIME text/plain. Teks file tidak terenkrispsi, tidak mengandung embedded information, seperti informasi font, tidak mengandung link, dan inlineimage.

sumber : http://pksm.mercubuana.ac.id

XmlHttpRequest

0

Definisi

XmlHttpRequest adalah sebuah object javascript yang digunakan untuk mengakses web server secara asingkron, jadi user dapat terus melakukan aktifitasnya di sebuah halaman web tanpa me-refresh halaman tersebut, karena proses requestnya dilakukan di background. Mengakses web server artinya adalah melakukan sebuah request biasa ke sebuah halaman di webserver yang berisi script (server side script). Teknisnya XMLHttpRequest (XHR) adalah sebuah DOM API yang dapat digunakan pada web browser scripting language seperti JavaScript.
Pada proses request ini, tentunya ada data yang akan kita lewatkan untuk diproses di sisi server. Metode request yang dapat dan biasa kita gunakan adalah GET atau POST. Tentunya akan sangat mudah bagi server untuk membaca data yang di kirimkan oleh client dengan menggunakan metode tersebut.


Setelah data tersebut terkirim, otomatis server akan mengirimkan respon balik atas request yang telah dilakukan. Berbeda dengan respon web server biasa, biasanya hasil respon tersebut dalam sebuah format yang mudah di parsing oleh javascript di sisi client. Walaupun berlabel XML kita juga dapat menggunakan data format lain seperti # HTML, JSON, CSV. Text Format yang banyak digunakan adalah XML dan Json. Xml banyak digunakan karena format ini sudah di dukung banyak system dan ada banyak library yang dapat digunakan untuk memanipulasi dokumen XML tersebut. Sedangkan JavaScript Object Notation (JSON) karena simple dalam mendecode dan ukurannya yang sangat kecil dan data oriented.

Sejarah XMLHttpRequest

Konsep utama XMLHttpRequest ini berasal dari Microsoft pada project Outlook Web Access. Sebuah interface bernama IXMLHTTPRequest telah diimplementasikan di MSXML. Dan pada versi kedua MSXML, IXMLHTTPRequest sudah dapat digunakan pada Internet Explorer 5.0(March 1999) menggunakan ActiveX wrapper.
Hal tersebut diikuti oleh Mozilla Foundation dengan membangun sebuah interface yang disebut nsIXMLHttpRequest pada browser engine mereka – gecko. Interface ini dibangun mirip dengan Microsoft’s IXMLHTTPRequest interface. Perbedaanya Mozzila menjadikannya sebagai salah satu object dalam javascript.
Karena konsepnya yang bagus, XMLHttpRequest menjadi standard diantara browser-browser besar. Safari mengimplementasikan pada February 2004 (safari 1.2), Konqueror, Opera 8.0 pada April 2005. Pada tahun 2006 World Wide Web Consortium (W3C) mempublish sebuah draft tentang XMLHttpRequest ini untuk menjadi standar yang lebih baku.

Implementasi XHR

Pada implementasinya, untuk membuat sebuah object XMLHttp cukup dengan meninstance class XMLHttpRequest(), tetapi pada browser IE, microsoft mengimplentasikannya pada sebuah ActiveX Control, jadi kita harus menggunakan ActiveX tersebut untuk mengimplmentasikan ajax pada IE. Contoh :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
var xmlHttp = createXmlHttpRequestObject();
function createXmlHttpRequestObject(){
  var xmlHttp;
  try
  {
    xmlHttp = new XMLHttpRequest();
  }
  catch(e)
  {
    var XmlHttpVersions = new Array("MSXML2.XMLHTTP.6.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.5.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.4.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP.3.0",
                                    "MSXML2.XMLHTTP",
                                    "Microsoft.XMLHTTP");
 
    for (var i=0; i<XmlHttpVersions.length && !xmlHttp; i++){
      try{
        xmlHttp = new ActiveXObject(XmlHttpVersions[i]);
      }
      catch (e) {}
    }
  }
 if (!xmlHttp)
    alert("Error creating the XMLHttpRequest object.");
  else
    return xmlHttp;
}
Setelah object XMLHttp dibuat, kita dapat membuat HTTP request mengunakan javascript dengan memanggil fungsi open() yang merupakan member dari class XMLhttp. Fungsi ini mempunyai 3 parameter diantaranya:
  • Type Request: Sebuah string yang menunjukkan dengan tipe request apa koneksiyang akan dilakukan.
  • URL kemana kita akan mengirim request tersebut.
  • Async: Sebuah value.

Kamis, 17 November 2011

SVG (Scalable Vector Graphics)

0
SVG merupakan bahasa yang digunakan untuk grafik 2 dimensi dan aplikasi grafis dalam format XML. Untuk mempelajari SVG perlu dasar tentang pemrograman web yaitu menggunakan HMTL dan dasar-dasar XML.
Definisi :
1.      SVG digunakan untuk membuat grafik dengan mendefinisikan vector,yang akan digunakan dalam halaman web.
2.      SVG mendefinisikan dalam format XML
3.      SVG menghasilkan grafik yang tidak akan berkurang kualitasnya sebagai akibat proses zoomming maupun resizing.
4.      Elemen dan attribut dalam SVG dapat dianimaai
5.      SVG direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C)
6.      SVG terintegrasi dengan standar W3C lainnya misalnya DOM dan XSL


Berikut merupakan contoh dari kode sederhana dari SVG. File SVG harus disimpan dalam file dengan ekstension .svg:
<?xml version="1.0" standalone="no"?>
<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.1//EN"
"http://www.w3.org/Graphics/SVG/1.1/DTD/svg11.dtd">
<svg width="100%" height="100%" version="1.1"
xmlns="http://www.w3.org/2000/svg">
<circle cx="100" cy="50" r="40" stroke="black"
stroke-width="2" fill="red"/>
</svg>
Penjelasan:
Baris pertama berisi deklarasi XML. Perhatikan pada atribut standalone. Atribut ini menjelaskan apakah file SVG “stands alone”,atau memiliki referensi ke eksternal file. standalone=”no” berarti dokumen SVG mempunyai referensi ke sebuah eksternal file,dalam kasus ini DTD.
Baris kedua dan ketiga merefer pada eksternal SVG DTD. DTD berada pada “http://www.w3.org/Graphics/SVG/1.1/DTD/svg11.dtd”.
Baris keempat merupakan permulaan dari kode SVG yaitu dengan dmulai dengan elemen <svg>,yang terdiri atas tag pembukan <svg>dan tag penutup </svg>. Inilah elemen dasar dari SVG. Atribut width dan height merupakan seting untuk lebar dan tinggi dari dokumen SVG. Atribut version menjelaskan versi SVG yang digunakan dan atribut xmlns menjelaskan namespace dari SVG.
Elemen <circle>digunakan untuk membuat sebuah lingkaran. Atribut cx dan cy merupakan definisi koordinat x dan y titik tengan lingkaran. Jika atribut cx dan cy tidak dicantumkan maka titik tengan lingkaran akan diset ke (0,0). Atribut r merupakan radius dari lingkaran.
stroke dan stroke-width mendefinisikan bagaimana tampilan dari bentuk outline dalam kasus ini outline lebar 2px,dan border hitam. fill merupakan atribut untuk warna dalam lingkaran dalam kasus ini merah.
Tag </svg>menutup elemen SVG dan dokumen.

IFRAME

0

Iframe berguna untuk berbagai macam konten dan khususnya untuk di-navigasi situs di mana Anda dapat gunakan pada untuk memuat halaman atau potongan kode pada halaman dinamis tanpa programmer AJAX dan tanpa menggunakan javascript apapun.
Jika menggabungkan PHP dengan JavaScript dapat melakukan banyak hal yang hampir terlihat seperti AJAX.

 contoh :

1.      Tag pembuka
2.      Sumber halaman iframe
3.      Tinggi dari iframe
4.      Lebar iframe
5.      Non-iframe konten (apa untuk menampilkan di browser pengguna jika mereka tidak mampu melihat iframe.)
6.      Tag penutup.



sumber  : http://www.iframehtml.com/

XSLT( Extensible Stylesheet Language Transformations)

0

Merupakan suatu bahasa pedoman transformasi dokumen-dokumen XML menjadi bentuk lainnya, seperti HTML.XSLT adalah sebuah spesifikasi untuk memisahkan style dari konten saat membuat halaman HTML atau XML. Spesifikasi bekerja seperti template, memungkinkan desainer untuk menerapkan gaya dokumen tunggal untuk beberapa halaman. XSLT adalah spesifikasi gaya kedua yang ditawarkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) (www.w3c.org). Yang pertama, disebut Style Sheets Sheets (CSS), mirip dengan XSLT tetapi tidak termasuk dua inovasi utama XSLT yang memungkinkan pengembang untuk mendikte cara halaman Web dicetak, dan spesifikasi yang memungkinkan seseorang untuk mentransfer dokumen XMLT di seluruh aplikasi yang berbeda. Spesifikasi bermanfaat untuk mempercepat Web, aksesibilitas, dan pemeliharaan.
Halaman HTML menggunakan tag yang telah ditetapkan, dan makna dari tag ini adalah dipahami dengan baik: <p> berarti ayat dan <h1> berarti header, dan browser tahu bagaimana untuk menampilkan halaman ini. Dengan XML kita bisa menggunakan tag yang kita inginkan, dan makna dari tag ini tidak secara otomatis dipahami oleh browser: <table> bisa berarti tabel HTML atau mungkin sepotong mebel. Karena sifat XML, tidak ada cara standar untuk menampilkan dokumen XML. Dalam rangka untuk menampilkan dokumen XML, maka perlu memiliki mekanisme untuk menggambarkan bagaimana dokumen harus ditampilkan. Salah satu mekanisme ini Cascading Style Sheets (CSS), tetapi XSLT (eXtensible Stylesheet Language) adalah bahasa style sheet yang disukai XML, dan XSLT adalah jauh lebih canggih dari CSS yang digunakan oleh HTML.
XSLT terdiri dari dua bagian:
1. metode untuk mengubah dokumen XML
2. metode untuk format dokumen XML

Jika tidak memahami arti ini, pikirkan XSLT sebagai bahasa yang dapat mengubah XML menjadi HTML, bahasa yang dapat menyaring dan mengurutkan data XML dan bahasa yang dapat memformat data XML, berdasarkan nilai data, seperti menampilkan negatif angka dalam merah.
Apa yang bisa lakukan XSLT?
XSLT dapat digunakan untuk menentukan bagaimana sebuah file XML harus ditampilkan dengan mengubah file XML ke dalam format yang dikenali oleh browser. Satu format tersebut adalah HTML. Biasanya XSLT melakukan hal ini dengan mengubah setiap elemen XML ke elemen HTML. XSLT juga dapat menambahkan elemen baru ke dalam sepenuhnya file output, atau menghapus elemen. Hal ini dapat mengatur ulang dan mengurutkan elemen, menguji dan membuat keputusan tentang unsur-unsur untuk menampilkan, dan banyak lagi.
XSLT bahasa sangat berbeda dari CSS, dan melayani untuk kebutuhan yang berbeda. Model yang digunakan oleh XSLT untuk rendering dokumen pada layar dibangun berdasarkan bertahun-tahun bekerja pada bahasa ISO-standar gaya kompleks yang disebut DSSSL(Document Style Semantics & Specification Language). XSLT dirancang untuk lebih mudah digunakan daripada DSSSL, yang hanya untuk digunakan oleh programmer ahli.
"Mengapa dua bahasa Style Sheet”
 CSS dapat digunakan untuk dokumen HTML gaya. XSLT, di sisi lain, dapat mengubah dokumen. Sebagai contoh, XSLT dapat digunakan untuk mengubah data XML ke HTML / CSS dokumen pada server Web. Cara ini, dua bahasa saling melengkapi satu sama lain dan dapat digunakan bersama-sama. Kedua bahasa dapat digunakan untuk dokumen XML dan XSLT style CSS akan menggunakan model format yang sama yang mendasari dan desainer karena itu akan memiliki akses ke fitur format yang sama di kedua bahasa.

Catatan :
1.      XSLT merupakan aplikasi XML untuk menspesifikasikan aturan antara dokumen XML yang satu ditranformasikan menjadi dokumen XML lainnya.
2.       XSLT mirip dengan bahasa pemprograman.
3.      Tujuan pembuatan XSLT adalah untuk memilih-milah elemen dokumen yang akan dotampilkan sesuai dengan keinginan.
Contoh :
File XML :
<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?>
<!-- Edited by XMLSpy® -->
<catalog>
      <cd>
                  <title>Bridge of Spies</title>
                  <artist>T`Pau</artist>
                  <country>UK</country>
                  <company>Siren</company>
                  <price>7.90</price>
                  <year>1987</year>
      </cd>
      <cd>
                  <title>Private Dancer</title>
                  <artist>Tina Turner</artist>
                  <country>UK</country>
                  <company>Capitol</company>
                  <price>8.90</price>
                  <year>1983</year>
      </cd>
</catalog>

File XSLT :
<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?>
<!-- Edited by XMLSpy® -->
<XSLT:stylesheet version="1.0" xmlns:XSLT="http://www.w3.org/1999/XSLT/Transform">

<XSLT:template match="/">
 <html>
 <body>
      <h2>My CD Collection</h2>
     <table border="1">
              <tr bgcolor="#9acd32">
                  <th>Title</th>
                  <th>Artist</th>
              </tr>
      <XSLT:for-each select="catalog/cd">
          <tr>
            <td><XSLT:value-of select="title"/></td>
            <td><XSLT:value-of select="artist"/></td>
         </tr>
      </XSLT:for-each>
    </table>
  </body>
  </html>
</XSLT:template>
</XSLT:stylesheet>

Sumber :  www.w3school.com